Makna dari 5 tingkatan sabuk di PSHT

5 TINGKATAN SABUK DI PSHT




 1. ARTI SABUK POLOS ATAU HITAM

   Sabuk polos atau hitam secara mendasar mengandung arti bahwa siswa yg berada di tingkat polos adalah siswa yg buta atau tidak mengetahui dgn baik organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate. Warna hitam menunjukkan warna dasar dari pakaian SH Terate sehingga warna sabuk polos dapat berarti juga siswa polos adalah siswa yg baru blajar dan baru mengenal Persaudaraan Setia Hati Terate dan tidak boleh ditunjukan kepada orang lain.

2. ARTI SABUK JAMBON/MERAH MUDA


   Sabuk jambon secara mendasar mengandung maksud bahwa siswa jambon adalah siswa yg mulai mengenal SH Terate dan mengenal arah yg benar. Warna jambon mengandung arti warna keragu-raguan, jadi sifat ragu-ragu selalu ada di siswa tingkatan jambon. Dalam berbagai sumber, jambon juga mengandung maksud adalah sifat matahari yg terbit atau sifat matahari yg terbenam, yaitu sifat yg mulai mengarah ke suatu kepastian tetapi masih dalam taraf mengantung dan belum tetap wataknya. 

3. ARTI SABUK IJO/HIJAU


   Sabuk hijau secara mendasar mengandung maksud bahwa siswa hijau adalah siswa yg sudah mantap/tenang hatinya. Warna hijau mengandung arti warna keadilan dan keteguhan dalam menjalani sesuatu. Sifat inilah yg di harapkan terbentuk pada siswa hijau, dimana siswa tersebut maupun berbuat adil, mulai dididik untuk madep, karep, mantep, dengn mengutamakan ajaran SH Terate.

4. ARTI SABUK PUTIH (kecil) 


   Sabuk putih atau putih kecil adalah tingkatan siswa yg terakhir dalam latihan Persaudaraan Setia Hati Terate. Sabuk putih berarti bahwa seseorang yg telah mencapai tingkatan ini adalah orang yg telah mengerti arah yg sebenarnya dan telah mengetahui perbedaan antara benar dan salah. Pada tingkatan ini, seorang siswa akan menamatkan pelajaran SH Terate baik pelajaran olah kanuragan (beladiri) maupun pelajaran kerohanian/ke-SH-an.
Warna putih melambangkan kesucian, oleh karena itu sifat dan watak yg diharapkan dari siswa tingkat putih adalah siswa tersebut dapat bertindak berdasarkan prinsip kebenaran, dan bersikap tenang seperti air yg mengalir. Dalam suatu pepatah SH Terate disebutkan “tiniti liring, tindak ing ati”.

5.Sabuk Mori/Kain kafan


 sabuk terakhir yang dipakai dalam PSHT dan yang sudah pakai sabuk mori sudah syah menjadi warga (pelatih). Memakai sabuk mori bukan berarti sesat, akan tetapi supaya kita lebih mengingat akan kematian.
Nah untuk next artikel kita akan membahas tentang satu sabuk terakhir di PSHT yaitu Sabuk Mori/Kain kafan.
Kenapa harus kain kafan?
Oke akan kita bahas di next artikel..ikuti terus oke..

Komentar

  1. Lanjutkan de , ulah sekedar buat tugas p.web blog teh

    BalasHapus
  2. Apakah PSHT juga memiliki warga PSHT tingkat 2 dan 3 dan apakah memiliki warna sabuk yang berbeda.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Warga PSHT ada tingkatanya Warga TK 1 sampai warga TK 3. Tetapi sabuk semua Warga dari TK 1 sampai TK 3 semuanya sama tidak ada yang berbeda

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Sabuk MORI PSHT

Arti lambang PSHT | Persaudaraan Setia Hati Terate